Palu, Topiksulawesi.com – Ratusan massa aksi dari Aliansi Mahasiswa se Kota Palu kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa 15/02/2022.
Kedatangan para massa aksi ini masih merupakan buntut insiden aksi penolakan tambang di wilayah Kabupaten Parigi Moutong beberapa waktu lalu, selain menuntut pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Trio Kencana, massa aksi juga mengecam tindakan represif kepolisian hingga menewaskan salah seorang pengunjukrasa
Terkait hal itu para massa aksi meminta untuk dapat bertemu langsung dengan pihak DPRD Provinsi Sulteng, untuk menyampaikan secara langsung apa ya menjadi tuntutan mereka.
Mengingat Ketua DPRD Sulteng Hj. Nilam Sari Lawira sedang tidak berada di tempat akhirnya para massa aksipun diterima langsung oleh Anggota Komisi III Muhaimin Yunus Hadi, dan Anggota Komisi II Yahdi Basma di pelataran loby kanntor DPRD sulteng.
Dalam Aksinya para massa pendemo meminta pihak DPRD untuk dapat segera membuat rekomendasi pencabutan IUP PT. Trio Kencana dan melakukan tindakan atas insiden penembakan salah seorang pengunjukrasa di Kabupaten Parimo beberapa waktu lalu dengan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Polda Sulawesi Tengah sebagai pihak yang bertanggung jawab atas insiden penembakan tersebut.
Karena mereka menilai bahwa dalam insiden unjukrasa di Parimo itu telah terjadi pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM) yang diduga dilakukan oleh oknum aparat kepolisian.
Menanggapi hali itu Anggota DPRD Sulteng dari Komisi II Yahdi Basma juga sepakat atas keinginan para pengunjukrasa terkait pencopotan Kapolres Parimo dari jabatannya.
“dalam waktu yang bersamaan Kapolda Sulteng sedang berada di Poso meninjau vaksinasi, Kapolres Parigi Moutong tidak bisa mengendalikan anak buahnya di lapangan, sehingga tidak perlu lagi bias, mutasi Kapolres nya kemudian Evaluasi IUP tambangnya” Tegas Yahdi.
Hal yang senada juga disampaiakan Anggota Komisi III Muhaimin Yunus Hadi,SE dalam orasinya di depan mahasiswa saat itu, seperti keinginan pendemo dirinya juga meminta dengan hormat kepada Kapolri untuk segera mencopot Kapolres Parigi Moutong.
“saudara-saudara saya sekalian, sebelumnya saya sudah menyampaikan hal itu di media-media sosial, elektronik, dan online. Dan hari ini saya menyampaikan lagi bahwa Kapolres Parig Moutong, harus dicopot dari jabatannya” Ungkap Muhaimin.
Kedua Politisi muda DPRD Sulteng itu juga akan segera membuat laporan secara tertulis atas hasil pertemuannya dengan para Aliansi Mahasiswa itu untuk segera menindak lanjuti dan menyampaikan nya kedala rapat bersama Ketua dan Para Anggota DPRD lainnya.
Hingga Aksi unjukrasa itu berkahir situasi aman dan kondusif dibawah pengamanan personel Polres Palu.
**TS-AR.