Topiksulawesi.com, Palu – Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menargetkan, Kabupaten Poso bakal mendapatkan tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pembangkit tenaga listrik PLTA Sulewana milik PT. Poso Energy.

Hal itu diketahui berdasarkan hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di ruang sidang utama DPRD oleh pihak Komisi III DPRD Sulteng, Jumat (15/07/2022).  RDP tersebut dipimpin langsung Ketua Komisi III Sony Tandra S.T., dan didampingi oleh Wakil Ketua Komis III H. Zainal Abidin Ishak, S.T, serta Anggota Komisi III Dra. Marlela, M.Si dan Muhaimin Yunus Hadi, SE.

Dalam RDP tersebut pihak DPRD Sulteng menghadirkan beberapa instansi dan pihak terkait diantaranya Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulteng, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulteng, PT. PLN (Persero) Cabang Palu, dan PT. Poso Energy

Seperti diketahui kemampuan daya listrik yang dimiliki oleh PT. Poso Energy saat ini terbilang cukup besar yakni sekitar 515 MW, sementara yang baru tersalurkan dan diserap oleh PLN saat ini yakni hanya baru sekitar 150 MW, sehingga masih tersedia sekitar 350 MW lebih yang belum diserap oleh PLN

“Bayangkan masih ada sekitar 350 MW lebih yang belum diserap oleh PLN, sementra kita ketahui bersama daerah Sulawesi Tengah sendiri ini masih sangat kekurangan listrik, masih banyak daerah-daerah di Sulawesi Tengah masih krisis listrik, misalnya wilayah Morowali dan Morowali Utara, hal itu diakibatkan karena kemampuan jaringan PLN yang tidak dapat mendukung atas ketersediaan daya listrik Poso Energy itu”, ungkap salah satu Anggota Komisi III Muhaimn Yunus Hadi kepada topiksulawesi.com usai RDP itu digelar.

Untuk itu kata Muhaimin “dalam RDP ini sengaja kami memanggil juga pihak PLN Persero Cabang Palu untuk dapat mengkondisikan persoalan tersebut, mengingat PLN adalah merupakan leading sektor dalam penyaluran sumber listrik ke masyarakat melalui jaringan yang disediakan”, terang Muhaimin.

Masih kata Muhaimin, “Sehingga bila sekiranya daya listrik sebesar 350 mega watt yang dimiliki oleh Poso Energy itu dapat tersalurkan semua, maka kebutuhan listrik di masyarakat pun dapat memadai, disisi lain hal itu menjadi potensi yang sangat besar bagi PAD Kabupaten Poso tentunya, sehingga PAD sekitar Rp.200 Milyar lebih sangat berpeluang untuk dimiliki daerah Kabupaten Poso nantinya,” 

“Untuk itu kami juga telah memberikan warning kepada PLN untuk segera menyelesaikan pembangunan jaringan sutet hingga ke Morowali Utara dan Morowali selesai pada 2023 mendatang, dan juga pihak Komisi III sendiri akan siap membantu dan mengawal hingga ke pusat dalam rangka penyelesaian jaringan listrik oleh PLN”. tutup Politisi PAN itu. (TS-Asriyadi)