TOPSul, Donggala – Baru-baru ini dinas pendidikan kabupaten Donggala yang bekerja sama dengan BGP provinsi sulawesi tengah melakukan kagiatan lokakarya orientasi pendidikan guru penggerak angkatan (PGP) ke 8 yang bertempat di sekolah menengah pertama (SMP) negeri 1 Sindue Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya mewujudkan visi pemerintah yang memfokuskan pada pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan menajemen talenta sesuai arahan kemendikbut sebagai penyelenggara urusan pemerintah di bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, tehnologi dan riset yang mengembangkan rangkaian kebijakan dengan selogan merdeka belajar sebagai langkah awal melakukan tranformasi di bidang pendidikan.
Kepala dinas pendidikan Kabupaten Donggala H. Kasmuddin mengatakan “tujuan program ini adalah untuk mengubah pola pikir publik dan pemangku kepentingan di bidang pendidikan untuk menjadi komunitas penggerak pendidikan yang memiliki filosofi merdeka belajar,” ujar Kadis pendidikan Dongga, Kasmuddin.
Ia menambahkan “dengan adanya kegiatan ini maka lahir lah PGP(pendidikan guru pengerak) maka dengan adanya guru pengerak diharapkan agar dapat memimpin dalam proses belajar mengajar yang membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa secara menyeluruh, aktif, proaktif dan mampu memotivasi guru lain untuk menerapkan pendekatan belajar yang berfokus pada siswa dan menjadi contoh dan agen perubahan dalam ekosistem pendidikan serta menjadi teladan dan agen tranformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil belajar pancasila.
Hal yang sama yang disampaikan oleh sekda kabupaten donggala Rustam Efendi, dirinya sangat mendukung kegiatan ini agar kualitas pendidikan khusus nya dikabuapaten donggala bisa bersaing dengan daerah lain.
“Program merdeka belajar ini diwajibakan untuk diikuti oleh semua guru yang terpilih, jika ada guru keluar dari program ini kami akan menindaklanjuti dengan tegas guru terpilih namun dia keluar, maka akan mamanggil dan memberikan sansi untuk guru tersebut.” kata Rustam. ***