TOPSul, Donggala – Berbagai macam cara kampanye yang dilakukan oleh para  pasangan kandidat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ini hal itu dilakukan untuk meraih dukungan dari masyarakat, diantaranya menggelar konser musik dan menghadirkan sejumlah artis dari ibu kota Jakarta  dan sejumlah pergelaran lainnya.

Berbeda dengan pasangan SARARA ditengah maraknya cara kampanye konvensional seperti memasang spanduk, baliho atau menggelar pertemuan dengan konser atau orasi politik.

Justru pasangan SARARA memilih menabur benih ketimbang menabur sembako kata sekelompok Mahasiswa dari Universitas Tadulako (Untad)yang tengah melalukan Praktek Kerja Lapangan (PKL), Defal mengatakan dirinya bersama temannya merasa cukup kaget ada sosok kandidat yang mau menempuh cara yang tak lazim dilakukan Pasangan Calon (Paslon) dalam mengisi masa kampanye.

Dirinya Cukup kaget ya, ternyata ada juga kandidat calon yang mau melakukan kampanye gagasan, apalagi sampai turun ke sawah dan duduk sama rata bersama warga”, tambahnya  

Mahasiswa semester tujuh yang ditemui disela aktivitas pelaksanaan PKL di Desa Nupabomba, Selasa (1/10/2024).

Diketahui, bernama Defal bersama kelompoknya mendapati kunjungan kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Donggala, Rahmad Arsyad bersama Abdul Rasyid yang tengah meninjau aktivitas penaburan benih dan syukuran desa.

Ia merasa kagum dengan cara pendekatan Rahmad dan Rasyid kepada masyarakat, dirinya bersama teman angkatannya juga mengapresiasi dengan adanya program pertanian, perkebunan dan perikanan berkelanjutan yang digagas pasangan dengan jargon Sarara itu.

Para mahasiswa dari jurusan pertanian ini juga sepakat, Donggala perlu memiliki perguruan tinggi yang akan meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), lewat program pembangunan Politeknik Donggala yang dijanjikan pasangan nomor urut satu, Rahmad Arsyad dan Abdul Rasyid di Pilkada Donggala itu.

“Keren sih, ada calon Bupati yang mau adu gagasan dan mau terjun ke masyarakat. Selama ini kita anak muda dijejali konser dan orasi politik yang menjenuhkan. Dan sangat bagus ada kampus yang dibangun di Donggala, dan kawasan industri yang digagas Rahmad dan Rasyid itu juga akan banyak membantu para petani-nelayan khususnya terkait pasar dan stabilisasi harga”, demikan disampaikan para Mahasiswa Untad, dalam sesi wawancara di Desa Nupabomba. ***Topsul (Bas)***