TOPsul. Palu, 3 September 2025 – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melalui brand Tri menghadirkan akses internet ke sejumlah sekolah di Sulawesi. Langkah ini menjadi bagian dari upaya mendukung digitalisasi pendidikan dan membuka kesempatan lebih luas bagi pelajar untuk belajar dan berkembang di era digital.

Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2024, tingkat penetrasi internet di Sulawesi rata-rata baru 65,67 persen. Sementara, lebih dari 70 persen sekolah di wilayah ini belum memiliki akses internet tetap. Kondisi tersebut membuat sebagian besar siswa, khususnya di pelosok, masih menghadapi keterbatasan dalam memanfaatkan teknologi digital.

EVP Head of Circle Kalisumapa Indosat Ooredoo Hutchison, Swandi Tjia, mengatakan program ini menjadi wujud nyata komitmen perusahaan dalam menjembatani kesenjangan digital. “Dengan Tri yang lebih hemat dan sinyal cepat, kami berharap generasi muda di Sulawesi dapat semakin produktif, kreatif, dan berdaya saing,” ujarnya.

Tri menyalurkan router internet berisi kuota hingga 375 GB ke sekolah-sekolah, salah satunya SMAN 2 Palu. Bantuan ini disambut baik pihak sekolah. Kepala SMAN 2 Palu, Drs. Edy Siswanto, M.Si, menyebut fasilitas tersebut akan sangat membantu siswa dalam mengakses materi pembelajaran maupun mengembangkan kreativitas digital.

Program ini juga menjadi bagian dari kampanye tahunan #MudahnyaKebaikan, yang memungkinkan pelanggan Tri mendonasikan kuota untuk diwujudkan menjadi bantuan router internet ke sekolah-sekolah. Setelah di Sulawesi, inisiatif ini akan diperluas ke berbagai daerah lain di Indonesia.

Hutchison (IOH) melalui brand Tri menghadirkan akses internet ke sejumlah sekolah di Sulawesi. Langkah ini menjadi bagian dari upaya mendukung digitalisasi pendidikan dan membuka kesempatan lebih luas bagi pelajar untuk belajar dan berkembang di era digital.

Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2024, tingkat penetrasi internet di Sulawesi rata-rata baru 65,67 persen. Sementara, lebih dari 70 persen sekolah di wilayah ini belum memiliki akses internet tetap. Kondisi tersebut membuat sebagian besar siswa, khususnya di pelosok, masih menghadapi keterbatasan dalam memanfaatkan teknologi digital.

EVP Head of Circle Kalisumapa Indosat Ooredoo Hutchison, Swandi Tjia, mengatakan program ini menjadi wujud nyata komitmen perusahaan dalam menjembatani kesenjangan digital. “Dengan Tri yang lebih hemat dan sinyal cepat, kami berharap generasi muda di Sulawesi dapat semakin produktif, kreatif, dan berdaya saing,” ujarnya.

Tri menyalurkan router internet berisi kuota hingga 375 GB ke sekolah-sekolah, salah satunya SMAN 2 Palu. Bantuan ini disambut baik pihak sekolah. Kepala SMAN 2 Palu, Drs. Edy Siswanto, M.Si, menyebut fasilitas tersebut akan sangat membantu siswa dalam mengakses materi pembelajaran maupun mengembangkan kreativitas digital.

Sebagai brand telekomunikasi yang dekat dengan Gen Z, Tri juga menyediakan paket isi ulang Happy dengan kuota harga hema, mulai dari Rp 5000, untuk generasi muda.

Program ini juga menjadi bagian dari kampanye tahunan #MudahnyaKebaikan, yang memungkinkan pelanggan Tri mendonasikan kuota untuk diwujudkan menjadi bantuan router internet ke sekolah-sekolah. Setelah di Sulawesi, inisiatif ini akan diperluas ke berbagai daerah lain di Indonesia.

Unduh aplikasi Bima+ di Google Play dan App Store untuk menikmati berbagai keseruan dan keuntungan. Untuk informasi lanjut tentang Produk Tri yang lebih hemat dan sinyal cepa, kunjungi media sosial @triindonesia atau website  Tri Indonesia.

https://tri.co.id/happy.***