Ia menambahkan Sepeninggal orang tua, saya harus merantau keluar kota, menempuh pendidikan dan bekerja di luar Donggala. Saat itu saya baru menginjak bangku SMA, kedua orang tua meninggal dunia.
Biarkan saja, orang tidak bisa menyerang secara ide gagasan, pasti personalitas yang diserang, hehehe”, ujar Rahmad menanggapi.
Dirinya (Rahmad) menyadari, bahwa dalam kontestasi Pilkada Donggala 2024 ini banyak di isi oleh wajah-wajah lama. Hanya dirinya bersama Abdul Rasyid yang dinilai menjadi kandidat baru yang tampil di Pilkada Donggala.
Dirinya dilahirkan dari seorang ibu bernama Hanisiyah Yojodolo dan seorang ayah bernama Muhamad Arsyad, dimana kedua orang tuanya itu berprofesi sebagai seorang guru.
Ayah nya menghabiskan sisa hidupnya mengabdi sebagai guru dan Kacabdis Pendidikan di wilayah Sirenja, dan tak berselang lama ibunda Rahmad Arsyad Hanisiyah Yojodolo juga wafat.
Bersama kakak kandungnya Gunawan M Arsyad, Rahmad mulai berkiprah dalam dunia profesi, menjadi seorang konsultan dan mendirikan Rumah Ide Group, menuangkan pikirannya untuk pemerintahan, juga termasuk banyak pendampingan projek pembangunan di Sulawesi Tengah.
Kompetensi seorang Rahmad Arsyad membawanya menjadi seorang dosen di perguruan tinggi ternama di Jakarta, Universitas Bina Nusantara (BINUS), dan berkiprah menjadi Tenaga Ahli di DPR-RI dan membantu tugas Gubernur sebagai Tenaga Ahli Gubernur Sulawesi Tengah.
Belum lama ini Rahmad Arsyad juga banyak melakukan aktivitas di Donggala, melakukan pengedukasian dan pengembangan sektor usaha dan pertanian bersama para petani dan pelaku usaha di banyak Desa di Kabupaten Donggala. Hal itu dilakukan Rahmad Arysad dalam pengabdiannya di Kadin Donggala.
Tak ayal, sejumlah penghargaan diraih pria berusia 40 Tahun itu seperti, Kadin Terbaik Impact Award (KIA) 2023 dan Tokoh Kolaborasi Syngenta Asia Pasifik 2022.
Dalam momen tertentu, Rahmad Arsyad sering mengungkapkan pesan almarhumah ibu kandungnya. Sejauh apapun kau bekerja dan mencari ilmu, kembali lah dan abdikan dirimu untuk kampung halamanmu.
“Tidak masalah, orang mau bilang Saya itu bukan orang sini, Rahmad itu orang Jakarta, Rahmad itu orang Makassar. Toh semua tahu, marga Yojodolo dari mama saya itu berasal darimana. Yang pasti, saya selalu ingat pesan mama saya, sejauh apapun saya bekerja dan mencari ilmu, saya harus kembali untuk mengabdi di kampung halaman”, ujarnya.