PJ Bupati Donggala Rifani. (Foto: TOPSul/Bas) |
TOPSul, Donggala – Untuk memperingati hari peduli sampah nasional dinas lingkungan hidup provinsi sulawesi tengah yang dipusatkan di Kabupaten donggala sebagai tuan rumah, tentu hal ini merupakan momentum untuk mendorong semua pihak baik pemerintah daerah, produsen, dunia usaha, pemerhati lingkungan, perguruan tinggi, pelajar dan elemen masyarakat luas dalam mengatasi persoalan sampah yang masih terus menjadi persoalan serius baik secara nasional maupun secara internasional.
Hal itu disampaikan PJ Bupati Donggala Rifani, dalam sambutannya dirinya mengatakan pencemaran sampah sudah menjadi isu global karena sifatnya yang trans nasional dan lintas batas untuk itu pemda donggala berharap acara hari peduli sampah nasional dapat di jadikan sarana Untuk mempererat hubungan antar daerah serta dapat meningkatkan kerjasama yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Selain itu pemda Donggala melakukan aksi memungut sampah di beberapa titik ,semua opd yang ada di donggala diturun ke jalan jalan untuk melakukan aksi tersebut ,sebagai bentuk launching paringatan hari peduli sampah nasional tahun 2024, sebagai usaha bersama untuk memperkuat posisi sektor pengelolahan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian indonesia khususnya di Kabupaten Donggala pengelolahan sampah bisa dijadikan sebagai manifestasi prinsip pengelolahan sampah yang berkelanjutan yang memaduserasikan antara ekonomi sosial dan lingkungan hidup sehingga kita dapat mengatasi polusi plastik dengan cara yang produktif.
“Memang persoalan sampah memerlukan perhatian dan kepedulian yang tinggi untuk mengatasi timbulnya sampah dengan volume skala besar. hal itu tentu perlu penanganan yang propesinal sehingga sampah tersebut bisa dimanfaatakan untuk mendaur ulang menjadi pengahasilan atau menambah nilai ekonomis bagi masyarakat Donggala.” kata Rifani.
Iya menambahkan melalui acara ini kami juga berharap akan memungkinkan terjalin nya komunikasi dan kerjasama yang lebih intensif antara Pemerintah kabupaten donggala dengan pemerintah provinsi sulawesi tengah sehingga penanganan permasalahan sampah yang ada bisadapat lebih cepat terselesaikan .*** (TOPSul/Basrudin)