TOPIK SULAWESI, Parimo – Jalanan bagus nan mulus kini masi menjadi impian bagi warga Desa Bukit Makmur dan dua Dusun yang terletak di Kecamatan Bolano Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah ( Sulteng).
Betapa tidak, sudah kurang lebih dari 20 tahun ini warga setempat harus rela melalui jalan berbatu dan berlumpur disertai genangan air, kondisi seperti ini sudah menjadi pemandangan sehari-hari warga Desa Bukit Makmur.
Baca Juga : Terungkap Gagasan Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Ada Sejak Zaman Presiden Ir. Soekarno
Jalanan yang sering disebut warga setempat yakni jalan Swakarsa itu memang menjadi akses satu-satunya bagi kurang lebih 200 KK yang mendiami Dusun 5 dan 6 itu.
Karena hanya satu-satunya jalan menuju perkampungan, jalan tersebut menjadi sangat vital sebagai akses utama menuju sekolah, pasar, puskesmas, dan jalan produksi bagi para petani yang bermukim di desa tersebut untuk mengangkut hasil pertaniannya.
Ruas jalan sepanjang 4 kilometer yang tidak teraspal dan tidak ada drainase membuat jalan ini bertambah semakin parah, karna hanya merupakan jalan tanah dan bebatuan, apalagi jika musim hujan jalan akan berair dan berlumpur.
Bayu Kristanto salah satu warga Desa Bukit Makmur kepada topiksulawesi.com mengeluhkan parahnya kondisi jalan di Desanya itu, Bayu menilai pemerintah terkesan abai terhadap kondisi jalan tersebut.
Baca Juga : Edarkan Sabu Milik Napi, 2 Oknum Sipir Lapas di Luwuk Dibekuk Polisi
“Sudah lebih dari 20 tahun kondisi jalan itu masih begitu-begitu saja dan belum pernah tersentuh pembangunan, itu artinya tidak ada upaya dari pemerintah Parigi Moutong dan pihak terkait untuk memperbaiki jalan ini.” beber Bayu.
“Padahal Desa ini juga menjadi salah satu pemasok pendapatan asli daerah (PAD) dari segi pertanian, di sini ada petani cengkeh, nilam, Cokelat, dan lain-lain” ujarnya.
Bayu yang juga merupakan Sekertaris Wilayah Pemuda Muslim Indonesia Sulawesi Tengah itu berharap Pemerintah daerah dalam hal ini Bupati dapat berupaya semaksimal mungkin dalam memperbaiki jalan satu-satunya jalan menuju perkampungan itu.
“Meski sebenarnya kami pesimis dengan upaya pemerintah dalam menuntaskan persoalan jalan itu mengingat masa jabatan Bupati Parimo Samsu Rizal tidak cukup setahun lagi, namun selaku warga kami tetap beraharap ada upaya yang setidaknya sudah bisa kami lihat di lapangan misalnya mungkin dilakukan pengerasan terlebih dahulu, atau pembuatan drainase” Harap Bayu. ***