Topiksulawesi.com, Palu – Dengan tewasnya Askar Alias Pak Guru anggota teroris MIT Poso dalam kontak tembak yang terjadi di wilayah perkebunan rakyat, Km. 13 Desa Kawende, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kamis (29/09/2022) habis sudah para DPO teroris MIT Poso yang selama ini menjadi buron kepolisian Satgas Madago Raya, Askar Alias Pak Guru sendiri merupakan satu-satunya DPO Kelompok teroris MIT Poso yang tersisa dalam pengejaran Satgas Madago Raya.
Terkait hal itu, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dari Dapil V Poso, Ampana, Morowali, Morowali Utara Muhaimin Yunus Hadi,SE mengapresiasi kinerja Kapolda Sulawesi Tengah beserta jajaran atas kerja kerasnya dalam menuntaskan terorisme di Kabupaten Poso.
Kepada Topiksulawesi.com Jumat (30/09/2022) Muhaimin menyatakan salut dan mengapresiasi Kinerja Kapolda Rudy Sufahriadi beserta jajaran, “selaku Anggota DPRD dari Dapil Poso dan sekaligus selaku warga Poso sendiri, saya menyampaikan apresiasi atas kerja keras Kapolda Rudy Sufahriadi yang telah menuntaskan para DPO kelompok teroris Poso yang sudah sekian lama ini terus melakukan pengejaran kepada para anggota kelompok terorisme Poso yang masih tersisa” ungkap Ketua DPD PAN Kabupaten Poso itu.
Meski demikian Muhaimin menyatakan tugas Kepolisian dan TNI yang menjadi leading dalam operasi Satgas Madago Raya belum usai, “dengan dinyatakannya semua para DPO telah habis itu berarti keamanan di Wilayah Kabupaten Poso pun telah kondusif, untuk itu saya meminta kepada pihak Kepolisisan dan TNI untuk memberikan hak kebebasan dan keamanan kepada warga di wilayah Kabupaten Poso khusunya para petani dan pekebun yang selama ini terpaksa banyak dari mereka yang takut dan tidak lagi menggarap lahan mereka dan harus beralih profesi karena area perkebunan mereka yang dijadikan daerah operasi Satgas Madago Raya,”Terang Muhaimin.
“jangan sampai Kembali terulang lagi seperti yang lalu-lalu ada oknum petugas yang sampai melakukan penembakan terhadap warga yang tidak bersalah, dengan alasan operasi dan itu bukan terjadi sekali atau dua kali saja, apalagi ini meski telah dinyatakan usai namun operasi masih terus dilanjutkan, sehingga saya berharap agar hal ini tidak terulang Kembali maka pihak Kepolisian maupun TNI harus menyatakan keamanan secara terbuka dan memberikan jaminan dan kebebasan atas hak para warga khususnya yang berada di wilayah operasi, agar mereka bisa Kembali memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan kembali menggarap lahan-lahan mereka” tegas Muhamin.
Hal yang senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Maranda, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso Ariyani saat dikonfirmasi topiksulawesi.com “sekitar 75% warga saya itu berprofesi sebagai petani kebun dan area merekapun akhirnya juga terkena dampak operasi tersebut, sudah beberapa tahun ini mereka yang berada di wilayah operasi tidak dapat mengolah lahan mereka karena adanya rasa ketakutan saat bekerja di kebun-kebun mereka, oleh karena itu selaku Kepala Desa saya meminta kepada pemerintah, Polda Satgas Madagoraya untuk membantu memulihkan ekonomi yaitu khusunya para petani, agar mereka bisa Kembali bekerja dan menggarap kebun mereka lagi” ungkap Kades Maranda Aryani. (TS-Asriyadi)