Anggota DPRD Provinsi Sulteng, Sony Tandra saat mengahdiri launching buku Poso di Balik Operasi Madago Raya. (Foto: Istimewa) 

TOPSul, Palu-Ketua DPRD Provinsi Sulteng yang dalam hal ini diwakili oleh Ketua Komisi-III DPRD Provinsi Sulteng Sony Tandra.ST, menghadiri launching buku “Poso Dibalik Operasi Madago Raya”, yang digelar di Hotel Best Western Coco Plus Palu, Selasa Pukul 18.30 Wita (24/10/2023).

Dibalik Penulisan Buku Poso Dibalik Operasi Madago Raya, diprakarsai oleh dua tokoh utama pimpinan dan wakil oprasi madago raya, yakni Mantan Kapolda Sulteng Irjen Pol.(Purn) Drs.Abdul Rahkman Baso.SH dan Mantan Danrem 132/Tadulako Mayjen TNI.Farid Makruf.M.A, 

Dalam kesempatan ini kedua tokoh utama tersebut turut hadiri secara langsung pada pelaunchingan buku poso dibalik operasi madago raya, dan juga turut hadir dua tokoh penulis buku poso dibalik operasi madago raya yakni Bpk.Jafar G.Bua dan E.A.Natanegara.

Dalam kesempatan ini juga dihadiri oleh Anggota DPR RI Dr.Sarifudin Sudding, Wakil Ketua-III DPRD Provinsi Sulteng H.Muharram Nurdin.S.Sos.M.Si, Unsur Forkopimda Sulteng, Para Civitas Akademisi Perguruan Tinggi Sulteng, Tokoh Agama Kabupaten Poso yakni Ustad.Atnan dan Pdt.Damanik, serta para tamu undangan lainnya.

Maka pada kesempatan ini, Ketua Komisi-III DPRD Provinsi Sulteng Sony Tandra.ST, yang turut hadir pada kesempatan itu mewakili Ketua DPRD Provinsi Sulteng menyampaikan bahwa “buku ini tentunya sangatlah bagus untuk kita semua khususnya untuk para akademisi dan juga seluruh masyarakat sulteng, agar kita semua lebih memahami betul tentang kejadian yang ada di kabupaten poso itu seperti apa dan bagaimana penangan operasi madago raya itu bisa berjalan dengan baik dan bisa dijadikan sebagai role model untuk operasi-operasi berikutnya,” kata Sony Tandra. 

Disamping itu Sony Tandra dalam kesemoatan itu juga menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas pelaunchingan buku poso dibalik operasi madago raya.

Senadah dengan hal tersebut, Wakil Ketua-III DPRD Provinsi Sulteng H.Muharram Nurdin.S.Sos.M.Si, yang juga hadir pada kesempatan ini menyampaikan bahwa “Buku ini sangat penting untuk dibaca, tentu saja saya memberi apresiasi yang tinggi terhadap dua Jendral yang menjadi arsitek operasi Madago Raya, termasuk kita juga harus memberi penghargaan terhadap prajurit yang bertugas dalam operasi tersebut.” Ujar Muharram. 

Saya menyaksikan langsung bagaimana mereka hidup di hutan dan terkadang berminggu minggu tidak ada kontak komunikasi dengan keluarga. 

Seperti yang disampaikan Mahfud MD dalam sambutan buku tersebut bahwa Operasi Madago Raya bisa menjadi role model untuk operasi serupa di masa – masa mendatang. Meskipun saya berharap bahwa kedepan tidak perlu lagi ada operasi karena kita semua lebih mementingkan perdamaian dalam hidup berbangsa dan bernegara. Apa yang terjadi di Poso cukup memberi pelajaran untuk kita semua.***