Ketua Komisi IV Alimuddin Paada, saat menghadiri kegiatan forum pemangku kepentingan, (16/05). ( Foto: Ramadhan)

TOPSul – Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Dr. Ir. Alimuddin Paada, MS mewakili Ketua DPRD menghadiri acara forum pemangku kepentingan program sekolag penggerak angkatan 1 dan 2 yang bertempat di hotel sultan raja, Palu Selasa (16/5/2023) 

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Balai Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi dalam rangka peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan.

Alimuddin dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa dalam rangka menigkatlan mutu pendidikan maka perlu adanya komitmen dan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan. 

Baca Juga: Potensi Kelautan Sulteng Menjanjikan, Ketua Komisi IV DPRD Sulteng Usul Sulteng Miliki Akademi Pelayaran

Politisi Gerindra itu menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bagus karena mempunyai moto membangun komitmen bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan 

Ia menmbahkan Mutu Pendidikan  harus menjadi titik fokus bagi pemangku kepentingan dan penyelenggara pendidikan khususnya di Sulteng 

Menurut mantan Wakil Ketua DPRD ini Mutu Pendidikan disulteng perlu diseriusi oleh seluruh pemangku kepentingan sebab berbicara mengenai kualitas dan mutu pendidikan Sulteng masih jauh dari harapan 

Berdasarkan hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2015, Sulteng menempati urutan 29 dari 34 provinsi di Indonesia. Berada di posisi lima dari bawah, Sulteng hanya meraih 50,13 poin, satu tingkat di bawah Sulawesi Barat 50,15 poin dan di atas Papua Barat 49,13 poin. 

“Sehingga diperlukan komitmen bersama antara Pemerintah, Kepala Sekolah, Pengawas, Guru, orng tua dan dunia usaha” ujar Alimuddin.

Ia menjelaskan di Sulteng juga masih sangat banyak Sekolah yang sangat tidak layak dalam hal sarana dan prasarana sebab ini menjadi salah satu faktor dalam menunjang mutu pendidikan.

Olehnya dia berharap adanya sekolah penggerak yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Pemda Sebagai katalis dalam rangka mempercepat penongkatan mutu pendidikan 

“Karena selama ini beban itu terlalu banyak ditanggung oleh sekolah dan guru ini kita perlu punya insiatif untuk bekerjasama dengan dunia Usaha kita harus menggerakan CSR sebagai salah satu bagian dalam membantu mewujudkan mutu atau kualitas pendidikan yang baik,” ujar Alimuddin. 

“Di Sulawesi Selatan misalnya, ada Peraturan Gubernur yang menjadi landasan sehingga pendidikan mendapat bantuan dari pelaku atau dunia usaha melalu CSRnya dan mereka sudah jalan,” pungkasnya.***